Asal Jadi : Semen Padang FC di Liga 2 2021

Februari 01, 2022
Asal Jadi..


Dua kata yang menggambarkan dengan jelas perjalanan Semen Padang FC di Liga 2 2021. Sangking asal jadinya, saya hampir tidak ada niatan untuk bikin tulisan blog tentang Semen Padang FC di Liga 2 2021. Tapi karena belum ada ide untuk postingan di bulan baru, jadilah dengan terpaksa bahas Semen Padang FC di Liga 2 2021 kemaren. Secara umum saya memang sudah mulai malas nulis tentang sepak bola. Mungkin karena tidak nemu sudut pandang yang menarik atau memang lagi males saja. Padahal di akhir tahun 2021 kemaren banyak kejadian menarik di sepak bola Indonesia. Hasil promosi degradasi Liga 2, Piala AFF Suzuki 2020, dan tentu saja Liga 1 yang semakin membuat penonton berdecak, bukan kagum, tapi geleng kepala.

sumber: instagram.com/semenpadangfcid



Kiprah Semen Padang FC di 2021 agaknya tidak akan saya urai secara detail disini karena sudah banyak sumber yang menjelaskan secara detail tentang ini. Sudah banyak media online asli ranah minang yang mengangkat berita semen padang langsung dari dapur nya di kota padang. Dua contoh yang sangat komprehensif tentu saja prokabar.com oleh Wartawan Olahraga senior, Rizal Marajo, minangsatu.com, dan langgam.id. Dan hasil akhirnya pun telah kita ketahui bersama. Semen Padang FC dapat menghela nafas dengan tenang setelah finish di peringkat 4 grup 1 Liga 2 2021 yang artinya tidak lolos ke babak 8 besar tapi juga tidak terdegradasi ke Liga 3. Dibilang dapat menghela nafas karena dipertandingan terkahir, Semen Padang FC masih berpeluang terjerembab di posisi dasar klasemen grup. Namun, Tuhan Yang Maha Kuasa masih memberi kesempatan.

sumber: instagram.com/semenpadangfcid



Secara subjektif sebagai pendukung Semen Padang FC, skuat Semen Padang FC di Liga 2 2021 sebenarnya sangat mumpuni dan menjanjikan hasil yang maksimal. Ada nama-nama beken dan senior seperti Dedi Gusmawan, Vendri Mofu, Manda Cingi, Vivi Asrizal, Rudi, Ricky Ohorela dan lain-lain. Lalu ada juga nama-nama pemain muda jebolan timnas kelompok usia seperti Rendi Oscario, Serdy Rocky, Aulia Hidayat, Genta Alfaredo, dan Fachrizal. Asa untuk lolos ke semifinal liga 2 dan merebut tiket promosi sepertinya sangat terbuka. Apalagi berkaca di tahun 2018, dimana Semen Padang FC menjadi juara 2 Liga 2 serta promosi ke Liga 1 dengan bertumpu pada pemain muda dan potensial.


Tapi secara subjektif juga, dari awal masa persiapan menjelang Liga 2, skuat ini terlihat kurang meyakinkan dan asal jadi. Alasan terbesar bagi saya adalah pemilihan pelatih dan rangkaian pre-season. Untuk pelatih, saya tidak ingin berkomentar banyak karena kita tidak tau alasan manajemen mempromosikan asisten pelatih jadi pelatih kepala. Tapi dari rangkaian pre-seasonnya terlihat sangat tidak mumpuni. Kontestan liga 2 lainnya itu melakukan pre-season dengan gila-gilaan. RANS Cilegon FC ke Turki. Sriwijaya FC latih tanding di Jakarta dengan lawan Liga 1. Sementara Semen Padang FC terlihat hanya latih tanding internal dan lawan klub amatir di Sumbar. Dan barulah beberapa minggu menjelang liga 2 mulai, Semen Padang FC latih tanding di Riau dengan PSPS dan Tiga Naga.


Hasilnya pre-season terlihat jelas di Liga 2. Semen Padang FC main seperti tim amatir lawan tim profesional. Game-play yang tidak jalan, perubahan taktikal yang tidak bekerja, serta komunikasi yang tidak ada. Panjanglah kalau dirinci. Yang pasti urang sa kampuang marabo dek nyo. Ditengah jalan akhirnya Semen Padang FC ganti pelatih tapi sudah telat untuk perubahan drastis. Bahkan menejerpun sudah mengundurkan diri atas desakan dari semua penjuru.


sumber: https://www.instagram.com/p/CWW2OxrhPfb/



Satu hal lain yang menarik dari kiprah Semen Padang FC di Liga 2 2021 ini sebenarnya terjadi ketika tim sudah bubar, yaitu pengakuan mantan menejer Semen Padang FC, Effendi Syahputra, yang telah menjadi sasaran tembak amarah pendukung kabau sirah sejak awal hasil buruk. Peluru yang diarahkan oleh kelompok superter Semen Padang FC kepada beliau adalah karena beliau adalah pengurus partai politik dan ada kepentingan dagang transaksional disana. Pendapat saya pribadi, Semen Padang FC beruntung dimanajeriali oleh beliau sejak awal Liga 2 2021 ini. Karena terbukti dapat mendatangkan pemain dengan nama bagus meski dengan sponsor tim terlihat timpang di 2021 kemaren jika dibandingkan dengan 2020 apalagi 2018 dan 2017. Benar beliau adalah pengurus partai Perindo, namun saya tidak ada melihat Semen Padang FC sebagai tim dan pemain Semen Padang FC sebagai individu dengan atribut partai apapun. Di twitternya pun beliau juga menuliskan pembelaannya. 


Dicuitan, beliau bercerita tentang carut-marut pengelolaan tim semen padang fc dengan analogi Polisi India. Lengkapnya bisa dibaca di laman langgam.id ini. Singkatnya sih, ada politisi yang mendompleng nama semen padang dengan iming-iming akan ada sponsor hingga 8-9 M. Kata beliau pula, sebenarnya ada yang mau "beli saham" Semen Padang FC ini. Namun ditolak oleh polisi india agar bisa jadi kendaraan politik 2024. Wallahualam bissawab. Yang pasti Semen Padang FC mengakui pakai dana talangan dari pak efendi ini di Liga 2 2021 kemaren. Meski kita tidak tau sepenuhnya apa yang terjadi di dalam sana. Minimal cuitan pak efendi tadi kasih gambaran kondisi Semen Padang FC secara umum.



 


Disini poin menariknya. Secara market, sebenarnya Semen Padang FC punya nilai jual yang bagus dan terakui dengan minat investor Malaysia tadi. Semen Padang FC punya "modal" yang besar untuk perusahaan lain bekerja sama dengannya sebagai media promosi. Istilah kerennya, nilai Intelektual Properti (IP) Semen Padang FC ini sangat menarik. Dia punya modal IP yang kuat dengan branding menjadi klub dukungan utama urang awak se kolong langit. Mereka punya media sosial yang rapi dan terurus walaupun jumlah pengikutnya tidak signifikan dibanding Persib / Arema. Dengan kata lain, Semen Padang FC harusnya tidak kekurangan IP untuk jualan. Namun sepertinya, menurut hemat saya yang hanya melihat dari luar, Semen Padang FC ini masih dikelola secara tradisional seperti klub-klub tua. Seharusnya, modal IP Semen Padang FC ini dapat dikelola dengan baik sebagaimana RANS entertaiment mengelola RANS Cilegon FC. Tanpa menjelaskan lebih detail, saya yakin teman-teman dapat membayangkan apa yang saya maksud.



Sudah saatnya para Pemilik Semen Padang FC, yaitu pemegang saham PT. Kabau Sirah Semen Padang, mentransformasi bisnis mereka dari sekedar klub sepakbola menjadi sebuah IP dengan modal dasar nama baik Semen Padang FC dan dukungan seluruh pecinta bola ranah minang. Tapi saya pribadi masih ragu para  pemegang saham PT. Kabau Sirah Semen Padang mau melakukan perubahan radikal di Semen Padang FC ini diwaktu dekat. Penyebabnya tuitan pak efendi tadi, Semen Padang FC masih akan jadi alat politik 2024 dan nasibnya akan sama-sama seperti klub kepunyaan orang politik lainnya. 


Di beli seleb? 


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.