Sotoy Review : Beli Buku di Bookdepository.com

Juni 28, 2018
Setalah berbulan-bulan mencari 2 buku lainnya dari The Century Trilogy -nya Ken Follet di toko buku fisik seperti Gramedia, TM, dan Periplus yang berujung pada kenihilan, akhirnya saya memutuskan untuk belanja online.

Dan ternyata pilihan toko buku online yang menjajakan buku tersebut juga tidak banyak, hanya amazon.com yang namanya sering terdengar sebagai korporasi besar asal Amerika Serikat dan lainnya di bookdepository.com

Dengan embel-embel free delivery di seluruh dunia ditambah dengan harga buku dalam rupiah, maka waktu itu saya meyakinkan diri untuk belanjad di  bookdepository.com. Sebelum akhirnya sampai  haqqul yakin, saya terlebih dulu mencari testimoni warga Indonesia yang pernah belanja di  bookdepository.com. 


Belanja di  bookdepository.com sebenarnya cukup gampang dan sama seperti belanja online lainnya, bedanya, pembayaran yang diterima hanya Paypal dan Kartu Kredit. Mungkin sedikit menjadi hambatan bagi rekan-rekan yang tidak memiliki Paypay atau kartu kredit, tapi sepertinya untuk belanja antar negara, hanya sedikit cara pembayaran yang diterima dan dipakai di kedua belah pihak, salah dua nya adalah Paypal dan Kartu Kredit. Bagi rekan-rekan yang ingin belanja di  bookdepository.com, sebaiknya bikin akun Paypal atau ajukan permohonan kartu kredit dulu.

Berikut detail pesanan saya.


Good deal for 2 books kan?

Jika teman-teman jeli melihat alamat pengirimannya, terdapat kesalahan fatal pada alamat pengiriman. Kode Pos. Itu jelas bukan kode pos Jakarta Pusat.

Karena pengiriman yang gratis, bookdepository.com menggandeng domestic postal services dan pengiriman tidak bisa di tracking, maka alamat yang kita submit haruslah detail, lengkap, dan benar sehingga tidak akan dikembalikan.

Dan akhirnya saya harus mengontak mereka memalui form https://www.bookdepository.com/contactus untuk mengganti kode pos alamat saya. Besoknya mereka membalas melalui email dan menyatakan bahwa buku saya telah dikirim ke alamat dengan kode pos yang salah, setelah berbalas beberapa email dalam tiga hari , mereka berjanji untuk mengirim ulang dengan alamat baru yang telah saya ganti kode pos nya. Saya pribadi sangat terkesan dengan customer services mereka yang responsif.

Namun seberanya saya merasa tidak yakin apakah bukunya bisa sampai dengan selamat atau tidak, jikapun tidak sampai maka saya berkesimpulan itu sepenuhnya salah saya. 

Kurang lebih 4 minggu kemudian, dua buku tersebut sampai dengan selamat ke kantor. 


(video unboxingnya masih di dapur haes)


Sebagai kesimpulan, saya merekomendasikan rekan-rekan jika ingin belanja buku online dari luar negeri boleh mencoba belanja di bookdepository.com, inysaAllah tidak mengegecewakan.

Sila klik Banner di bawah untuk meilhat promosi dan buku-buku menarik yang tersedia di bookdepository.com 

Nuhun

10 komentar:

  1. Kayak saya baru tadi mengalami salah penulisan nomer jalan di alamat pengiriman salah satu kartu tarot saya. Saya berharap, customer service book depository bisa secepat di blog ini responnya.

    BalasHapus
  2. itu di Indonesianya pake ekspedisi apa ya mba? apa Pos Indonesia? saya sudah berkali-kali kontak mereka untuk nanya tracking code atau ekspedisi lokal. Tapi mereka ga bisa jawab.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo gak salah royal mail inggris mas, mereka gak nyedian resi buat tracking juga kl gaksalah.

      Hapus
  3. Apakah saat sampai paketnya kakak diminta untuk membayar bea masuk/bea cukai lagi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak kak, sudah langsung diterima saja. Saya kurang tau untuk kasus yang nilainya lebih dari 100 USD sih.

      Hapus
  4. Kode posnya itu kode pos provinsi, kak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, yg biasa kita pakai. Kemaren sy pake alamat kantor dki tapi masukin kode pos rumah di jabar.

      Hapus
  5. Saya mau bagikan pengalaman saya. Biasanya saya belanja buku di book depository hanya dikenakan biaya 5ribu oleh kurir pos. Alangkah terkejutnya saya ketika ditagih 82.500 rupiah beberapa hari lalu (maret 2022). Bea masuk dan pajak impor yang biasanya 0, tiba-tiba menjadi 25rb dan 36rb masing-masing…belum lagi ditambah biaya handling, administrasi, dan pph 10% sehingga menjadi 80ribuan.
    Rata-rata saya googling, penikmat buku depository hanya membayar 5-10rb. Padahal jenis buku dan harganya sama saja dengan pembelian sebelumnya. Ga jelas sekali. Mungkin sedang ‘beruntung’ sayanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, aturan baru sejak UU Harmonisasi Peraturan Pajak kali ya

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.