Madu Sebagai Pencegahan Penyakit Jantung Koroner

Januari 12, 2022

Penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang ditakuti di kalangan masyarakat umum. Mendengarnya saja sudah seperti disambar petir. Setiap tahun penyakit jantung koroner terus mengalami peningkatan di Indonesia dengan angka kematian yang tinggi yaitu 26% pada tahun 2001. Berdasarkan Survey Kesehatan Rumat Tangga Nasional (SKRTN) pada tahun 1991, angka kematian akibat PJK sebesar 16%, pada tahun 2001 semakin meningkat menjadi 26,4 %. Diperkirakan angka kematian pertahunnya mencapai 53,5 per 100.000 penduduk.
 
sumber : bisnis.com



Mekanisme dasar terjadinya penyakit jantung koroner dinamakan proses aterosklerotik yang akan menyebabkan terbentuknya trombus. Trombus merupakan bekuan darah yang tidak bergerak disepanjang dinding pembuluh darah dan sering menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Proses ateroskelrosis meupakan suatu proses inflamasi yang melibatkan lipid, thrombosis, dinding vaskular dan sel-sel imun. Kolesterol plasma terutama lipoprotein yang aterogenik yaitu Low Dendity Lipo-protein (LDL) merupakan faktor risiko yang sangat berpengaruh.
 

Tujuan pengobatan pada pasien dengan penyakit jantung koroner adalah mencegah an terjadinya serangan jantung (infark). Terapi pada penyakit jantung koroner terdiri dari teapi farmakologis dan non-farmakologis. Terapi farmakologis adalah terapi dengan menggunakan obat-obatan sedangkan terapi non-farmakologi dilakukan dengan cara melakukan perubahan life style, penurunan berat badan, penyesuaian diet, olahraga teratur dan lain-lain.
 

Madu diyakini memiliki banyak khasiat. Sudah sejak lama, madu sering digunakan sebagai pengobatan terhadap berbagai penyakit. Hal ini sesuai dengan surat an-nahl ayat 69:
“......daripada perut lebah itu keluar minuman madu yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda kebesaran Allah bagi orang yang menikirkan,”


Rasulullah dari dahulu sering mengkonsumsi madu, hal ini sesuai dengan hadist yang diriwayatkan oleh bukhari, “Dari Aisyah ra, Nabi saw, amat gemar pada makanan yang manis-manis dan madu” (HR Bukhari). Mungkin karena inilah rasulullah SAW jarang sakit.
 

Madu adalah zat manis alami yang dihasilkan lebah dengan bahan baku nektar bunga. Nektar adalah suatu senyawa kompleks yang dihasilkan oleh kelenjar necterifier tanaman dalam bentuk larutan gula yang bervariasi. Komponen utama dari nekatar adalah sukrosa, fruktosa, dan glukosa serta terdapat juga dalam jumlah kecil sedikit zat-zat gula lainnya seperti maltosa, melibiosa, rafinosa, serta turunan karbohidrat lainnya . Madu juga mengandung mineral dan vitamin. Mineral yang terdapat dalam madu yaitu natrium, kalsium, magnesium, aluminium, besi, fosfor, dan kalium. Vitamin yang terdapat dalam madu adalah tiamin ( B1), ribovlafin ( B2), asam askorbat ( C), piridoksin ( B6), niasin, asam pantotenat, biotin, asam folat, dan vitamin K. Selain vitamin dan mineral, juga terkandung enzim, diantaranya diastase, invertase, glukasa oksidase, peroksidase, dan lipase.

 
Bagaimana madu mana menjadi pencegahan penyakit jantung coroner?


Pertama, madu dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Penelitian tentang pengaruh madu dan kadar kolesterol darah  telah banyak dilakukan seperti dalam sebuah penelitian, pemberian madu yang mengandung flavonoid dan vitamin C dapat menurunkan kolesterol total pada manusia dan tikus. Dalam penelitian lain didapatkan juga terjadi penurunan kolesterol total pada tikus tikus putih  jantan galur Sprague dawley yang diinduksi diet tinggi kolesterol dan pemberian kombinasi madu serta zaitun ekstra murni. Hal ini menunjukkan bahwa madu dapat menurunkan kolesterol, sehingga berguna sebagai pengobatan bagi orang yang terkena penyakit jantung yang mengalami hiperkolesterolemia.

 
Kedua, madu merupakan antioksidan. Ketika di dalam tubuh kita jumlah oksigen reaktifnya lebih banyak daripada jumlah antioksidan maka dapat mengakibatkan penyerangan komponen lipid seperti LDL kolesterol sehinga mengakibatkan terjadinya oksidasi LDL yang dapat memicu terjadinya penyakit jantung koroner. Jika radikal bebas menyerang lipid pada LDL, maka akan menginduksi terjadinya peroksidasi lipid.Dalam sebuah penelitian di india yang dilakukan oleh Waili didapatkan bahwa madu dapat mengurangi kadar lipid darah, homosistein, dan CRP pada subjek yang normal maupun yang mengalami hyperlipidemia.

 
Namun, seperti kata pepatah yang telah kita dengar dari kecil, “mencegah lebih baik dari pada mengobati”, Jantung coroner adalah penyakit yang dapat kita cegah untuk tidak hidup di dalam tubuh kita. Caranya adalah menerapakan pola hidup sehat. Sederhana ka?
 

Hindarilah memakan makanan secara berlebihan terutama makanan yang tinggi lemak dan junk food.
 

Kita harus kembali lagi ke sunnah rasul. Di pagi hari Rasulullah Saw meminum segelas air dingin yang dicampur dengan sesendok madu asli. Dalam alqur‟an madu merupakan syifaa (obat). Masuk waktu dhuha, Rasulullah Saw biasanya mengkonsumsi tujuh butir kurma ajwa‟ (matang). Rasulullah pernah bersabda, “Barang siapa yang makan tujuh butir kurma, maka akan terlindungi dari racun.” Menjelang sore, Rasulullah Saw biasanya meminum minyak zaitun dan cuka yang diselingi dengan roti. Di malam hari, Rasulullah Saw seantiasa memakan sayur-sayuran. Beberapa riwayat menyatakan bahwa Rasulullah Saw selalu mengkonsumsi sana al makki dan sanut. Menurut prof. Dr. Musthofa di Mesir keduanya merupakan sayur-sayuran. Pola makan rasulullah begitu sederhana dan patut kita contoh.
 


Tulisan ini adalah cuplikan karya ilmiah saya (Teda) bersama rekan Radhia untuk sebuah lomba di Unand dulu. Semoga bermanfaat. 


Btw untuk membeli madu zaman now sudah gampang sekali. Salah satunya lewat situsnya Kalbe Farma (kalcare.com) yang dapat dikirim ke seluruh pelosok Indonesia. Caranya gampang, klik Banner dibawah ini trus cari produk dengan kata kunci Madu.


Belanja di kalcer.com

              Baca juga : Resep Steak Tempe Enak

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.