Hitung Jejak Karbon mu di jejakkarbonku.id

Agustus 14, 2022

Gaes, udah kerasakan parahnya krisis iklim yang sedang kita hadapi hari-hari ini? Beritanya juga sudah banyak seliweran di TL kita. Mulai dari banjir parah di Seoul, kebakaran hutan, dan lain-lain. Kita di Indonesia juga sudah merasakannya kan? 



Penyebab utama dari krisis iklim ini ya kita-kita ini gaes. Jadi disetiap aktivitas kita ini, kita menghasilkan emisi karbon. Mulai dari kegiatan kita pakai alat transportasi, pakai listrik buat penerangan, bahkan makan pun kita berkontribusi untuk emisi karbon gaes. Emisi Carbon ini menumpuk bikin Bumi makin panas dan perilakunya sudah berubah jauh dengan kondisi sebelum manusia melakukan eksploitasi Bumi dengan alasan demi pembangunan manusia aka sejak revolusi Industri.



Nah, teman-teman pernah kepikiran gak, memang brapa sih emisi karbon dari gw pribadi setahun itu? Apa emang gw penyebab utamanya?. Nah beberapa kajian itu udah membuktikan, emisi karbon rakyat jelata kita itu sebenarnya kecil jika dibandingkan dengan orang tajir ke Jeff Bezzos atau Elon Mask


Buat makin mastiin, kita sebenarnya bisa ngecek dan hitung berapa emisi karbon kita setahunnya. Caranya? Pakai aplikasi Jejakkarbonku.id dari IESR. Aplikasi ini bisa ngitung berapa emisi karbon kita setahun. Keren gak tuh?


Caranya gimana? Di aplikasi Jejakkarbonku.id, kita bakal input informasi kegiatan kita sehari-hari. Misal berapa km kita pakai motor sehari, berapa km pake krl sehari, berapa kali makan telor seminggu, berapa tagihan listrik bulanan. Nah dari info itu, Jejakkarbonku.id akan kalkulasi berapa emisi karbon setahun dan dibandingin dengan rata-rata nasional, rata-rata asean, dan rata-rata global. Sama the richest 1% mah gak perlu dibandingin lah ya.



Trus nilainya buat apa. Selain bakal buat gaya-gayaan, ya buat refleksi aja. Wuih lumayan juga ya. Nah trus kita bisa nimbang-nimbang, apa yang harus dilakukan buat nurunin emisi karbon kita. Di Jejakkarbonku.id juga ada guideline.



Ya walaupun gak terlaluh ngaruh juga pengurangan emisi kita, minimal bisa jadi jawaban kita di Mahkamah Akhirat nanti kalau kita telah berusaha bikin bumi gak makin sensara dan bisa ditinggali anak cucu nanti. Tul gak?



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.