Sotoy Review: Cerita Cintaku 2022 by Raditya Dika

November 04, 2022

Bang Pandji harus berterimakasih kepada Raditya Dika untuk show Cerita Cintaku 2022. Kenapa?



Jadi begini,


Pas pandemi 2020, kami membeli digital download Cerita Cinta bang Raditya Dika setelah menonton cuplikan bitnya di youtube Bang Radit. Digital download Cerita Cintaku ini merupakan show bang radit di tahun 2019 dengan materi tentang keluarga (pernikahan dan anak pertama). Bit-bit Bang Radit dan delivery saat itu sangat menghibur. Sehingga ketika Bang Radit mengumumkan akan mengadakan Cerita Cintaku 2022, kamu sepakat untuk mau menonton secara langsung.


Waktu pertama kali penjualan tiket dibuka, kami ikut bertempur untuk mendapatkan tiket. Namun gagal dan memutuskan menyerah berharap nunggu digital download saja.


Ternyata, Bang Radit mengumumkan bahwa show cerita cintaku kembali diadakan. Show tambahan katanya. Saya kembali ikut war perburuan tiket, namun lagi lagi gagal. Hingga akhirnya Bang Radit nambah show lagi untuk ke-entah berapa-kali di Bulan September untuk show di 16 oktober 2022. Karena sudah menyerah, kami iseng-iseng ikut war di Loket.com dan akhirnya dapat.


Akhirnya di 17 September, kami sudah mengamankan tiket show Cerita Cintaku 2022 16 Oktober 2022 show malam di Usmar Ismail Hall Jakarta.


Karena jarak waktu yang cukup panjang, kami dapat mengatur jadwal sehingga tidak ada kegiatan di 16 Oktober itu. (bukan kami sih, lebih tepatnya, Dhila).


16 Oktober pun tiba, kamis sudah sampai di Pasar Festival pukul 4 untuk menunggu penukaran tiket ke gelang di pukul 5.  Pukul 5 kurang 10 menit kami sudah di Usmar Ismail Hall, antrian sudah mulai mengular namun rapi. Pas pukul 5, loket sudah dibuka dan diatur dengan rapi oleh panitia lapangan. 


Karena show baru mulai jam 7, kami balik lagi ke Pasar Festival sembari nunggu sholat Maghrib. Kami balik dan masuk hall pukul 6.15 dan mendapatkan kursi di deretan atas. Tapi masih dengan sudut pandang yang pas. Sampai pukul 7.00, panitia lapangan mengatur alur pergerakan penonton yang baru masuk dan ramah yang diiringi alunan musik entah playlist siapa.


Pukul 7.00, Rais Marasabesy naik ke atas panggung untuk memandu acara. Sembari lempar bit tipis-tipis, Rais membacakan ketentuan acara yang harus dipenuhi penonton. 


Disini mood nonton lawak saya mulai luruh.


Sebenarnya, rulesnya tidaklah aneh-aneh dan dapat dimengerti. Rules yang saya maksud adalah mematikan gadgets. 


Jadi penonton harus mematikan semua gadget mereka, mulai dari hp, tab, laptop, airpods, dan Smart watch. Dimatikan, bukan mode pesawat. Gadget yang telah mati harus dimasukan ke amplop yang telah disediakan, amplop itu kemudian di-seal dan akan dibuka oleh panitia di luar gedung ketika acara selesai. Syarat yang lumayan ribet namun dimengerti.


Yang bikin males adalah teriakan panitia lapangan yang nyuruh penonton matikan gadget dengan nada tidak enak, seperti nada senior yang ospek maba. Pake segala teriak "acara tidak akan mulai kalau hape kalian belum mati semua". Mungkin kalo baca tulisan ini teman-teman akan sulit membayangkan suasananya. Bayangin aja, mau hepi-hepi malah ditatar senior geje. Ada mbak mbak yang kesulitan matiin iphonenya didepan saya, bukannya malah dibantuin malah kayak di-"hardik" sampai mbak nya panik dan makin gak tau cara matiin iphone sendiri. Mood saya sudah gak enak aja waktu itu. Kayaknya Rais mengerti suasa yang jadi kurang enak sehingga makin lempar jokes yang lebih pecah lagi.


Secara umum saya bisa mengerti alasan Bang Radit gak mau ada yg bocor dari materinya oleh penontonnya sendiri. Mungkin Bang Radit sadar bahwa tidak semua penontonnya adalah penikmat stand up comedy dari lama sehingga level keamanannya harus ditingkatkan. Setelah selesai dengar materi utuhnya Bang Radit, saya merasa, proteksi ini agak berlebihan. Tidak ada materi yang berpotensi menginisiasi perang saudara di Indonesia seperti bit Aji di Petrus Total Politik di bulan Juli. Bahkan diacara Petrus yang diadakan di Bulungan itu, hp penonton hanya diminta untuk dalam mode hening saja. Tanpa perlu dimatikan. Padahal kalo bitnya bocor, Aji mungkin perlu klarifikasi di podcast tutup pintu Dedi Cahyadi, atau bahkan ILC.



Emang jokesnya Bang Radit sebahaya apa?


Sebelum Bang Radit naik, ada Kang Mo Sidik yang naik sebagai opener. Kang Mo tampil keren dengan materi yang tipis tipis namun meledakan tawa. Musik di entrance nya saja sudah mengundang tawa. Saya kurang ingat persis berapa lama kang mo tampil, rasanya 10 menitan. Lalu beliau mempersilakan Bang Radit masuk.


Bang Radit masuk dengan hoodie dan celana pendek. Tanpa ada musik pengantar. Penonton kalo tidak salah menyambut dengan tepuk tangan.


Bagi teman-teman yang nonton Cerita Cintaku 2019, saya yakin akan kaget dengan delivery Bang Radit. Tapi kalau nonton stand up Bang Radit di awal-awal terbentuknya skena Stand-up Comedy Indonesia, saya yakin akan langsung flash back. Tawa penonton pecah, bukan dari materi yang mengejutkan. Lebih ke delivery nya Bang Radit. Lebih kepada masalah selera menurut saya.


Ada satu hal teknis yang menurut saya lumayan mengganggu di menit-menit awal penampilan Bang Radit. Bang Radit megang mic nya agak terlalu kebawah sehingga pengucapannya jadi kurang jelas. Ditambah lagi dengan delivery nada tinggi, makin susah untuk didengar. Namun setelah beberapa menit, akhirnya Bang Radit mulai sadar dan menaikan pegangan mic nya.


Secara umum, pertunjukan Cerita Cintaku 2022 ini cukup menghibur.


Namun kami berdua tidak puas secara experience. Alhasil, besok paginya kami sepakat untuk beli tiket KOMOIDOUMENOI Bang Pandji di Istora Senayan 4 Desember 2022 nanti.


Terimakasih Bang Radit yang meyakinkan kami beli tiket KOMOIDOUMENOI Jakarta untuk mencari experience.




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.