Running Race Review : Mandiri Jakarta Marathon 2017 | WORST ?!!

Agustus 14, 2018


Jakarta Marathon ke empat secara beruntun bagi saya sejak 2014 dan tahun ini (2017) adalah terburuk dari segi pengelolaan oleh Penyelenggara. Kapok ? kita liat perkembangan tahun depan.

PENDAFTARAN

Seingat saya, pendaftaran Jakarta Marathon di buka jauh sebelum Bulan Ramadhan, sebelum memakai sponsor judul, Bank Mandiri. Sekitar Bulan Maret kalau tidak salah. Saat dibuka, harga yang dirilis untuk kelas Full Marathon adalah Rp 900 Ribu dengan diskon early bird menjadi Rp 450 Ribu. Hal ini hampir sama seperti penyelenggaraan Mandiri Jakarta Marathon 2016. Saya memilih tidak lansung mendaftar karena keraguan akan kualitas penyelenggaraan oleh EO nya jika gagal mendapatkan Title Sponsor.  Bahkan sebelum Bulan Ramadhan saya juga telah mendaftar untuk Pocari Sweat Bandung Marathon, sehingga target minimal 1 marathon per tahun sudah tercapai.

Hingga pada Juli 2017, Bank Mandiri kembali menasbihkan menjadi Title Sponsor dan memberikan diskon hingga 50% untuk nasabahnya yang ingin mendaftar, Alhamdulillah saya dapat diskon dan akhirnya nilai yang harus saya bayar adalah Rp 450 Ribu. Sama seperti tahun sebelumnya.
Pendaftaran untuk diskon sepertinya agak sulit bagi beberapa orang, beberapa mengeluh di grup facebook Indorunners. Tapi ketika saya mendaftar, dengan petunjuk yang diberikan Bank Mandiri dan petunjuk di websitenya sendiri, thejarkartamarathon.com, Alhamdulliah saya tidak menemukan kesulitan yang berarti.

Bau tidak sedap mulai muncul pada awal Bulan Oktober dimana jalur lari belum diluncurkan secara resmi meski saya pribadi yakin masih akan menggunakan rute tahun 2016 karena jalan utama Jalan Jenderal Sudirman, walaupun sebenarnya Jalan HR Rasuna Said juga sedang ada pembangunan LRT.

PENGAMBILAN RACE PACK

Persis seperti tahun 2016, pengambilan race pack dilakukan di Mall Kuningan City yang dibarengi oleh expo dan pameran sponsor di lantai yang berbeda. Proses pengambilan berjalan dengan baik, terlihat sepi ketika saya datang di Jumat sore, hari ke dua dari tiga hari pengambilan race pack.

Jpeg

P_20171027_165726.jpg

Satu hal yang luput adalah Hard Copy Event Guide Mandiri Jakarta Marathon 2017, saya hingga harus memastikan bahwa Hard Copy Event Guide Mandiri Jakarta Marathon 2017 sengaja tidak dicetak atau hanya saya saja yang tidak mendapatkannya kepada panitia. Pun  di laman resmi nya, thejakartamarathon mengunggah tanpa memberi notifikasi sehingga saya menyangka bahwa soft copy Event Guide Mandiri Jakarta Marathon 2017 yang ditunggu-tunggu sudah ada di website. Bagi saya Event Guide sangat penting dan seharusnya tetap dicetak dalam format Hard Copy.

raceguide.png
Dari event guide akhinya saya tau bahwa Pocari Sweat akan menyuplai kebutuhan isotonik pelari dan Salonpas untuk kebutuhan penghilang nyerinya. Positif.

P_20171027_201223.jpg

PERLOMBAAN

Terburuk, baik performa saya pribadi maupun penyelenggaraan oleh penyelenggara.

Pada panduan lomba disebut bahwa area perlombaan yang selalu dipusatkan di Monas dibuka mulai pukul 3. Saya sampai di Monas Pukul 03.45 dengan harapan bisa sholat subuh di race area saja. Sampai di gerbang masuk, Petugas Pengamanan yang sepertinya bertugas menjaga pengamanan melarang kami masuk dengan alasan race area belum siap dan panitia melarang kami masuk. Adzan Subuh berkumandang pukul 04.15 belum ada tanda-tanda gerbang di buka. Pelari senior kenamaan hingga pelari dari mancanegara yang sengaja datang ke Indonesia untuk mengikuti Mandiri Jakarta Marathon 2017 mulai gusar dan kemarahan memuncak. Semua berteriak agar gerbang dibuka agar kami bisa sholat dan persiapan. Kekampretan 1.

Pukul 04.30, situasi memanas, panggailan dari Allah tidak dapat ditunda. Hingga akhirnya kami mendobrak barikade oleh satuan pengaman, saya tidak sempat mengambil dokumentasi pada kejadian tersebut.

Masuk ke race area setelah berlari dari halangan satuan pengamanan, saya menuju toilet, kemudian antri sholat subuh, ganti pakaian, dan menitipkan tas. Pukul 04.45, saya baru mulai antri ke penitipan tas dan ternyata antiran sangat panjang untuk kategori Full Marathon. Hanya ada 2 baris penerimaan untuk masing-masing kategori, sedangkan katergori FM akan segera dimulai, para pelari FM kembali mengeluarkan umpatan dan protes agar proses dipercepat atau petugas diperbanyak. Namun tidak ada perbaikan yang terjadi, hingga saya baru selesai menitipkan tas pukul 05.05. Kekampretan 2.

Setelah menitipkan tas saya lansung berlari ke area start tanpa peregangan dan pemanasan. Benar saja, saya telat, ketika sampai area start, kategori FM telah dimulai 5 menit sebelumya dan menurut banyak orang start ketegori FM dipercepat  5 menit, alhasil saya memulai lari berbarengan dengan kategori HM. Kemampretan 3.

Karena belum melakukan peregangan dan pemanasan, setelah lepas dari Bundara Patung Kuda, saya menyingkir ke pinggir untuk melakukan peregangan dan pemanasan seadanya. Kebodohan 1.

Berlari bersama rombongan HM, saya secara tak sadar mengikuti ritme mereka, sedikit lebih lambat dari ritme awal FM saya. Kebodohan 2. Ditambah Kebodohan 3 yaitu aplikasi lari endomondo saya tidak bekerja dengan baik sehingga saya tidak tau dengan pasti berlari di pace berapa dan telah menghabiskan berapa lama. Hanya mengandalkan penerangan waktu yang disebutkan oleh penyiar radio. Saya tersadar dalam ritme yang buruk ketika disalip rombongan Wakil Gubernur Sandiaga Uno di kurleb KM 8 pada pukul 06.30, satu setengah jam saya hanya berlari 8 KM.

Cuaca minggu di minggu itu sangat baik, sedikit hujan gerimis, matahari yang terang, dan awan yang melindungi sehingga saya seharusnya lebih baik dari capaian 2016. Apalagi dengan perut yang telah dikosongkan (telah buang air besar) walau melakukan kebodohan 4, carboloading dengan 2 bungkus Indomie Goreng, pagi sebelum makan roti dan telur. Membawa 5 bungkus GuGel, hingga KM13 saya sudah menghabiskan 2 diantaranya. Dengan pace yang semakin menurun, saya berpikir di KM berapa saja saya harus konsumsi GuGel dan KM berapa beli coklat. Masuk rumah sakit karena asam lambung naik sebulan sebelum lomba membuat saya sangat berhati-hati agar kejadian tersebut tidak terulang pada lelarian ini.

Kebodohan 5 saya hari itu adalah memakai kaos kaki tebal yang menyerap air, sehingga lari terasa sangat berat dan kram melanda dengan sering di betis maupun pergelangan kaki. Sehingga banyak waktu yang terbuang di berbagai water station sekedar untuk mengoles balsem Salon Pas atau hanya sekedar menempelkan batu es. Mandiri Jakarta Marathon 2017 ini adalah lelarian marathon saya dengan periode jalan kaki yang sangat tinggi.

Dari sekian banyak ke kampretan penyelenggaraan Mandiri Jakarta Marathon 2017 ini, para pelari tetap bersuka-cita hampir sepanjang 42 KM karena banyaknya water station yang disediakan oleh kelompok lari yang ada di Jabodetabek. Tahun 2017, partisipasi water station komunitas lari ini jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Dari komentar para pelari di Grup Facebook Indorunners setelah penyelenggaran Mandiri Jakarta Marathon 2017, bagi mereka partisipasi  dan berkumpulnya komunitas lari ini menjadi satu-satunya alasan mereka untuk tetap bertahan mengikuti Jakarta Marathon dari tahun ke tahun dengan berbagai ke-semrawut-annya, dengan ke-tidak-pedulian-dan-ketik-terima-an penduduknya.

Sebenarnya, dan menurut saya, water station dari penyelenggara cukup baik meski jumlah water station yang memiliki Salon Pas maupun Magic Spray tidak lah terlalu banyak. Air mineral dan isotonik selalu tersedia hingga pelari-pelari akhir.

Berat badan yang semakin membengkak sepertinya harus saya gabungkan sebagai Kebodohan 6 karena sangat terasa sekali perbedaan dengan Mandiri Jakarta Marathon 2015 dimana saya jauh lebih ringan dari sekarang. Dengan persiapan yang seadanya, bahkan bisa dibilang sangat kurang, waktu 2015 saya masih jauh lebih baik dari 2017 ini yang mencapai 6 Jam 20 Menit. Benar,, 6 Jam. Menurunkan berat badan terutama Upper Body Weight akan menjadi fokus latihan saya agar bisa menaklukan 4:59:59.

Enam Jam Dua Puluh Menit tersebut sangat menyiksa bagi saya sejak sebelum dimulainya lomba, mungkin sejak pendaftaran. Tidak ada berlari dengan gembira dan tanpa beban seperti 2014 yang lalu. Banyak latihan yang harus saya lakukan, banyak kebodohan yang harus dihilangkan, dan banyak protes pada penyelenggara agar Jakarta Marathon 2018, target #Beat4:59:59 dapat tercapai.

jakmar17.png
JakMar17 3.jpg
Seingat saya, banyak fotografer yang memotret disepanjang lomba, tapi saya hanya menemukan sedikit foto dengan Kaos kampanye "Saya Hemat Energi" yang tertangkap, mungkin karena saya yang berlari sangat jauh dari rombongan besar atau kaos kampanye ini sudah tidak fotogenik, kalo wajah saya sedari awal memang tidak. heheh

AFTER RACE EVENT

Sempat deg-degan karena bisa saja DNF (Did Not Finish), Alhamdulillah, 40 menit sebelum gerbang finish ditutup saya dapat melewatinya. Pembagian medali dan kaos finisiher pun berjalan dengan baik. Karna sudah sepi juga sih. Kampret 4 dan Ultima berasal dari desain kaos finisher tee.

finisger t.png
Itu foto siapa dah.... kenapa dia.... kenapa bukan foto Suryo Agung kek, atau foto Tryanigsih kek. Itu siapaaaaaa.
Hadehh.

Di Race area sebenarnya banyak tempat asik sepertinya, ada tenda medis yang siap membantu ataupun  kolam es dan kolam pasir. Tapi sebenarnya ini biasa aja. PSBM 2017 jauh lebih baik menurut saya.

Kesimpulannya, Mandiri Jakarta Marathon 2017,
Image result for 2 of 5 stars
dan untuk partisipasi komunitas lari se-Jabodetabek
Image result for 4.5 of 5 stars

Trus 2018 mau ikut lagi ? 
.
.
lihat harga dulu sih



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.