Running Race Review : Pocari Sweat Bandung West Java Marathon 2017

April 24, 2018
Berlari 42 km di Kota Bandung adalah salah satu to-do-list saya  dalam dunia lelarian. Selain merupakan perantauan pertama saya, Bandung dan Sasana Budaya Ganesa-nya merupakan tempat lelarian saya di masa muda dulu.

Sebelum Pocari Sweat Bandung West Java Marathon 2017, seingat  saya lomba lari paling panjang yang pernah dihelat di Kota Bandung adalah Half Marathon yang diadakan oleh Rumah Cemara pada 2013.

Saya sendiri hanya pernah berlari sejauh 24 km di Bandung, sendirian dalam rangka iseng sendiri saja. Kontur Kota Bandung yang berupa perbukitan dengan perbedaan yang sangat tinggi antara wilayah utara dan selatan-nya memang menyulitkan bagi siapapun yang ingin menyelenggarakan event lari 42 km di Bandung tapi bisa dinikmati oleh banyak orang, bukan hanya pelari terlatih nan kuat saja.

Maka ketika Pocari sweat membuka pendaftaran  Pocari Sweat Bandung  Marathon 2017, tanpa pikir panjang saya lansung mendaftar untuk kategori Full Marathon yang akan digelar pada 30 Juli 2017, meskipun saya belum bisa memastikan keikutsertaannya, yang penting daftar dulu. Sebelum semua ingatan tentang  Pocari Sweat Bandung West Java Marathon 2017 terhapus, saya ingin mengabadikannya di running race review ini.

PENDAFTARAN
Sama seperti lomba lari lainnya, proses pendaftan  Pocari Sweat Bandung West Java Marathon 2017 sudah sangat baik melalui registrasi online, termasuk juga proses pembayarannya yang gampang dan tidak ada kendala berart. Selain karena interface yang baik, Mesarace sebagai penyelenggara juga sudah terkenal sangat handal dalam penyelenggaraan lomba lari.

Harga normal untuk kategori Full Marathon adalah Rp. 525 ribu, sangat murah jika dibandingkan harga normal untuk kategori yang sama pada lomba lari 42 di Jakarta. Saya sendiri mendapatkan harga early bird, Rp 475.000 kalau tidak salah.

Satu hal yang mungkin menjadi catatan adalah rute  Pocari Sweat Bandung West Java Marathon 2017 baru muncul secara resmi pada satu minggu sebelum pelaksanaan, walaupun 2 minggu sebelumnya, sudah ada leakage yang beredar di grup facebook Indorunners. Saya sendiri paham kenapa rute tersebut agak lama untuk dirilis meski mendapat restu penuh dari Walikota Bandung dan Gubernur Jawa Barat, pengalihan jalan di Bandung memang lebih sulit dari Jakarta apalagi ini kali pertama diadakan di kota kembang tersebut. Upaya sosialisasi penutupan jalan pun seperti kurang maksimal karena waktu yang terlalu mepet. Hal lain yang mungkin menjadi pertimbangan adalah pemilihan jalur yang sangat susah demi mendapatkan jalur terbarik dan ternyaman bagi peserta dari seluruh Indonesia dan dari mancanegara.

PENGAMBILAN RACE PACK
Pengambilan racepack sudah diumumkan beberapa minggu sebelum pagelaran acara lengkap dengan informasi yang detail tentang tempat dan waktunya.  Pengambilan racepack dilaksanakan di Trans Studio Mall Bandung pada hari Kamis sampai dengan Sabtu sebelum pelaksanaan lomba lari pada hari Minggu nya. Pemilihan waktu ini sangat baik bagi pelari dari luar Kota Bandung seperti saya yang baru datang pada hari Sabtu nya. Pengembilan race pack juga diselengi dengan talk show dengan Ambassador Pocari Sweat seperi Keluarga Bachdim, Putri Melani, Agus Prayogo, dan Mathias Ibo.

Ketika saya datang ke Mall TSM pada Sabtu ba'da Ashar, antrean sudah mengular sampai ke pintu masuk. Total waktu yang saya butuhkan untuk mulai antrean hingga mendapatkan race pack adalah 40 menitan, waktu yang cukup baik menurut saya jika melihat banyaknya peserta yang mengantre juga. Konon pada beberapa jam sebelumnya antrean bahkan sudah mulai sebelum masuk ke ball room. Salut buat panitia lapangan waktu itu yang dapat mengakomodir banyaknya peserta.

P_20170729_154759.jpg

Paket perlombaan di race pack  Pocari Sweat Bandung West Java Marathon 2017 sendiri juga cukup baik dan melebihi ekspetasi dan harga. Selain mendapatkan BIB Number , peserta mendapatkan paket perlombaan berupa tas berlogo pocari sweat, jersey resmi perlombaan dari ASICS,  buku petunjuk perlombaan dan barang-barang sponsor seperti Soyjoy dari Otsuka dan sebuah jel penghilang nyeri.

P_20170930_203337_1.jpg

PERLOMBAAN

Perlombaan dipusatkan di Gedung Sate, dan sudah diumumkan sejak pendaftarannya, sehingga saya memilih penginapan di sekitar Gedung Sate. Waktu mula untuk kategori Full Marathon adalah pukul 05.15 sehingga saya dapat sholat subuh di penginapan sebelum jalan ke gedung sate. Ketika di area acara, para peserta ditawari Soyjoy  panas dan Pocari Sweat sebagai bagian pre-race fueling kata mereka, gimmick yang sangat menarik dari Pocari Sweat.

Ketika peregangan di garis start, saya bertemu dengan Seniro Dhany yang juga ikut dikategori FM, saya memang tidak mengontak beliau karena di sosial media,  beliau seperti masih on duty ke Mahakam. Disana juga bertemu dengan Datuak Arif Satria  yang menjadi pacer kategori FM untuk waktu 5:20. Kemudia saya dan Dhani berjanji mengikuti Datuak saja.

P_20170730_050108.jpg

Bandung masih sama seperti kami kuliah dulu, dingin namun tetap memaksa kami bangun pagi. Saya sudah lupa apakah diawali dengan lagu kebangsaan atau tidak, yang pasti kami mulai berlari ketika matahari belum muncul dan berlari sesuai arah dan petunjuk jalan. Hal lain yang menjadi nilai tambah dari Pocari Sweat Bandung West Java Marathon 2017  adalah adanya fasilitas real time tracking yang berguna bagi keluarga yang ingin mengetahui posisi, kecepatan, dan peringkat pala pelari. Dan juga fasilitas PB (photo banyak) dari Pic2Go yang sangat diinginkan oleh pelari rekreasional dengan sponsor seperti saya ini.

Secara garis besar, lelarian saya hari itu dapat dibagi menjadi 2 periode. Periode pertama dimana semua terasa baik dan aman selama 21 km pertama, saya dan Seniro Dhani sedikit melanggar janji kami diawal, kami berlari didepan Datuak yang menjadi pacer 5:20,  dengan pace rata-rata 6 menit/km. Termasuk ketika berlari di jalan layang pasopati dengan pendakian dan turunannya, juga menghadari lengkungan jalan yang sangat terasa dilutut. Hingga KM ke 21 semua terasa baik, bahkan kami sempat buang air kecil di SPBU, disalip rombongan pacer 5:20, dan menyalip mereka kembali.

Selain berlari teman pacing-an, hal lain yang membuat saya menikmati jalannya lari pada bagian pertama ini adalah water station yang cukup baik dengan air putih yang cukup walaupun ini acaranya perusahaan isotonik. Namun pada KM 17, saya ingin menahan laju sedikit lebih lambat dan mempersilakan dhany untuk melaju lebih cepat karena menghadapi tanjakan jalan layang yang sungguh menyiksa. Namun saya tetap menjaga berada di depan Pacer 5:20.

Qadarullah, pada KM 21, badan saya mulai susah diajak kompromi, bukan lutut maupun engkel kaki, tapi pinggang. Saya merasakan nyeri yang sangat di pinggang, seperti sedang linu. Alhasil saya lebih sering berhenti terutama di water station, baik untuk meminta balsem penghangat maupun batu es untuk mengkompres pinggang. Dari KM 24-an saya menempelkan batu es di pinggang sepenjang perjalanan sesekali menyiram seluruh tubuh dengan air agar lebih dingin. Bandung hari itu sangat panas dari biasanya.

Tidak hanya udara nya tetapi juga kepala dan hati sebagian warganya yang terkena dampak pengalihan jalan kerena lomba ini. Beberapa ada yang meng-klakson karena sudah lama tertahan walaupun tidak sampai mengumpat kata-kata kasar. Ada juga yang tetap bersikeras untuk tetap jalan meskipun sudah diberhentikan marshall.  Saya menjadi salah satu korban tabrakan dengan motor meski tidak terlalu keras, karena menahan sakit di pinggang, saya lari dengan kepala tertunduk, tak dinyana, ada motor yang menterobos halangan dan kami bertabrakan. Tidak ada luka serius dari kedua belah pihak.

Sedikit yang menjadi catatan adalah kurangnya semprotan klorofil penghilang rasa sakit di titik bantuan medis serta suply buah yang kurang di salah satu water station, semoga panitia Pocari Sweat Bandung West Java Marathon dapat memperbaiki kekurangan ini pada penyelenggaraan tahun-tahun mendatang. Hal lain yang terasa kurang adalah sedikitnya pos-pos bantuan tambahan dari komunitas lari, tidak seperti Jakarta Marathon yang sangat berlimpah, serta sedikitnya sorakan dan dukungan oleh warga lokal, mungkin karena ini kali pertama diselenggarakan di Bandung sepertinya.

Dengan sisa tenaga yang dibagi untuk berlari dan menahan rasa sakit, segala puji bagi Allah Jalla Jallalu, saya dapat menamatkan Pocari Sweat Bandung West Java Marathon 2017  dengan selamat pada waktu 5:52, bukan waktu terbaik saya. Tapi jika melihat kondisi tubuh saat itu serta tidak adanya persiapan, saya sangat bersyukur bisa finish dibawah 6 jam. Banyak hal yang menjadi pelajaran bagi saya untuk lomba lari marathon berikutnya tertutama bagaimana menghadari tanjakan serta persiapan barang pribadi untuk menhadapi kemungkinan terburuk seperti membawa balsem sendiri.
watu.PNG
AFTER RACE EVENT
Panitia ocari Sweat Bandung West Java Marathon 2017 sangat mempersiapkan acara setelah finish di Gedung Sate. Pembagian medali dan kaos finisher pun lancar tanpa hambatan. Di area perlombaan juga disediakan tenda untuk refreshment dengan berbagai peralatan dan bantuan yang ditawarkan, juga terdapat banyak tenda dari sponsor dan penjual makanan yang dapat dinikmati oleh peserta. Juga banyak terdapat spot-spot menarik untuk berfoto.
ig dhany.PNG

Secara garis besar, Pocari Sweat Bandung West Java Marathon 2017  berjalan sangat baik apalagi jika melihat ini adalah perlombaan marathon pertama di Bandung. Meski kalah duluan dari Bromo, Magelang, Bali, dan Jakarta, Pocari Sweat Bandung West Java Marathon dapat menjadi lomba wajib tahunan bagi pelari nusantara. Banyak perbaikan yang dapat dilakukan panitia agar Pocari Sweat Bandung West Java Marathon menjadi yang terbaik di Indonesia. Saya pribadi mengucapkan terima kasih kepada pantia, Seniro Dhany dan Datuak Arif. Semoga tahun depan bisa PB di sana.

Bintang 3,5 / 5 adalah nilai yang fair menurut saya pada pagelaran Pocari Sweat Bandung West Java Marathon 2017 ini, sebuah permulaan yang baik. Lanjutkan.


Sedikti dokumentasi dari Pocari Sweat Bandung West Java Marathon 2017 



20430129_10209768793361540_7168996816935446527_n


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.