Tagihan PDAM Bandung Juli 2020 Melonjak. Sebuah Apresiasi.

Juli 23, 2020


Awal bulan juli ini ketika melaksanakan Kewajiban Awal Bulan, bayar tagihan, saya terkejut ketika melihat nilai tagihan air minum kami dari PDAM Tirta Wening Bandung mencapai Rp 580.000 padahal bulan sebelumnya tagihan kami sekitaran 50 Ribu rupiah. Melonjak hampir sepuluh kali. 

Dalam keadaan seperti ini, hal pertama yang dilakukan adalah jangan panik. 

Kecurigaan saya muncul pada nilai kubikasinya, bisa jadi Petugas Pencatatan salah memasukan nilai kubikasi saya, bisa juga pemakaian saya yang memang besar, atau alasan yang sama dengan PLN, petugas tidak datang jadi pakai nilai rata-rata.

Dari bacaan meteran, seingat saya stand awal bulan adalah sekitar 110 m3 dan stand akhir bulan juli sekitar 130 m3 atau kira kira 20 m3 sebulan. Kemudian saya hitung dengan tarif yang tersedia disitus PDAM Tirta Wening berikuhttps://pambdg.co.id/tarif-air-minum/ untuk pemakaian 20 m3 sebulan, tagihan kami seharunya sekitar Rp 90 rupiah. Jika dihitung dengan pembalikannya, maka tagihan sebesar Rp 580.000 adalah untuk pemakaian 60 m3, 3x pemakaian bulanan kami.

Sebelumnya saya sudah beberapa kali mengajukan keluhan air mati ke PDAM Tirta Wening melalui Instagram dan WhatsApp Resmi mereka dan mendapat tindak lanjut yang baik. Saya kembali mencoba menghubungi lewat dua kanal tersebut. 

Oleh petugas PDAM Tirta Wening, saya diarahkan untuk datang ke Kantor Pusat PDAM Tirta Wening Bandung di Jalan Bandaksingan dan mendatangi Seksi Pengaduan, tidak bisa ke kantor lainnya termasuk di Kantor PDAM Tirta Wening Jl. Atlas Antapani.



Saya juga mengontak PDAM Tirta Wening melalui Nomor WA yang ada di kolom deskripsi di Instagram mereka. Dari nomor WA ini saya dapat penjelasan dan arahan yang lebih baik. Tanpa perlu datang ke kantor pusat PDAM Tirta Wening Bandung di Badaksingan, tagihan saya dievaluasi kembali.


Dua hari kemudian, saya mendapat pesan WA dari petugas PDAM Tirta Wening Bandung dan menyampaikan bahwa tagihan saya dikurangi sebesar Rp 205.000 tapi masih belum dijelaskan seberapa besar pemakaian saya sebenarnya.


Karena kurang puas dengan jawabannya, pada Rabu 15 Juli 2020, saya iseng menanyakan hal ini langsung ke Kantor pusat PDAM Tirta Wening Bandung. Ini adalah kali pertama saya ke kantor tersebut dan merasa sedikit terkejut. Ternyata banyak juga pelanggan PDAM Tirta Wening Bandung yang mengalami nasib yang sama dengan saya. Karena tidak tau prosedur pelaporan keluhan ini, saya coba tanya satpam yang berjaga. Oleh satpam saya di arahkan ke petugas dengan meja yang telah dikerumuni oleh banyak orang. Ternyata untuk mengadukan keluhan, saya harus mengisi formulir yang dipegang oleh Satpam tadi. Hadeuh. 

Setelah mengisi formulir, saya langsung ke meja petugas tadi yang sepertinya tidak ada nomor antrian. Setelah mengumpulkan formulir, sang petugas berkata akan ditindak lanjuti dengan WA. Hmm. Suasana di kantor pusat PDAM Tirta Wening Bandung sangat ramai dan tidak ada jaga jarak fisik, pengunjung yang pakai masker dengan benar pun tidak seberapa. Menyadari bahwa peluang keluhan saya tertasi di kantor ini dan bahaya mengerikan Si Covid 19 ini, saya memutuskan untuk pulang saja dan menanyakan kembali lewat WA saja.

Tidak sampai 2 jam, permintaan data stand meter saya ditanggapi dengan baik oleh petugas PDAM Tirta Wening Bandung melalui WhatsApp.



Dari data stand meter yang diberikan ternyata jelas permasalahan melonjaknya tagihan PDAM di bulan juni ini karena jadwal berkunjung petugas yang terhalang. Terlihat bahwa sebelum bulan juni, terakhir perutugas PDAM Tirta Wening Bandung mencatat meteran saya adalah bulan Maret 2020. Sejak bulan tersebut hingga juni saya tercatat memakai 67 m3 air atau 22 m3 air perbulan. Rata-rata tersebut sesuai dengan yang saya catat juga.

Sehingga setelah mendapat penjelasan posisi stand meter air dan penyesuaian tagihan, saya bayar tagihan air minum PDAM Tirta Wening Bandung bulan juni  yang dibayar bulan juni ini sebesar Rp 380.000 di kantor PDAM Tirta Wening Bandung di Jl Atlas Antapani. 

Melihat cara kerja PDAM Tirta Wening Bandung dalam menangani keluhar tagihan ini melalui WhatsApp dan Instagram, saya rasa PDAM Tirta Wening Bandung patut diapresiasi. Mereka hanya butuh data nomor pelanggan, nama, dan alamat kita. Dan keluhan kita juga ditangani tanpa berbelit. Sedikit berbeda jika langsung menyampaikan keluhan di Kantor Pusart PDAM Tirta Wening Bandung, saya sedikit kebingungan karena kurangnya petunjuk dan ramainya orang yang mengeluhkan hal yang sama.

Mungkin ini juga bisa jadi pro-tips, jika ada keluhan terkait apapun ke PDAM Tirta Wening Bandung, mending lewat media sosial seperti WhatsApp dan Instagram.

Lagi pula, Virus Sars Cov ini masi berkeliaran disekitar kita.

4 komentar:

  1. Yah anda beruntung sekali. Pengalaman saya ke Tirtawening sangat mengesalkan. Bagian pengaduan si Dadang itu bangsat.
    Peraturan yg tdk berpihak pada rakyat.

    BalasHapus
  2. Semoga cepat selasai permasalahnnya bapak ibu

    BalasHapus
  3. Masih beruntung, udah air ga keluar, ditagih pake kantor hukum, sekarang muncul tagihan 5 juta aneh banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, sampai pakai kantor hukum? kenapa tuh pak?

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.