Wahana Internsip: RS Marinir Cilandak

Juni 28, 2020
Rumah Sakit  Marinir Cilandak merupakan wahana internsip pilihan pertama saya, yang amat sangat saya harapkan menjadi wahana internsip saya selama satu tahun. Mengapa? Selain karena reviewnya bagus-bagus yang paling penting adalah lokasinya yang tidak terlalu jauh dengan kediaman saya.

Sebelum memilih wahana, saya sudah baca-baca dulu mengenai beberapa wahana internsip di wilayah Jakarta, sebagian besar info saya dapatkan dari akun Line inf. Wahana Internsip, namun info mengenai RSMC tidak tersedia disana dan saya sangat terbantu dengan tulisan salah satu blog dokter yang pernah internsip disana. Oleh karena itu saya pun mulai menulis pengalaman saya internsip di RSMC karena saat saya mulai internsip banyak hal yang sudah berubah yang saya ketahui di blog tersebut dan tidak saya temukan di saat saya internsip.

Pendamping internsip kami di RSMC seorang dokter militer, beliau orang yang sangat baik, ramah dan pengertian. Sayangnya, diakhir internsip kami beliau melanjutkan sekolah dan diganti dengan dokter lainnya. Secara garis besar lingkungan RSMC sangat bersahabat. Dokter-dokter spesialis juga rata-rata ramah dan baik sehingga tidak perlu ketakutan saat akan konsul. Namun, ada satu hal yang sedikit tidak mengenakkan seperti yang pernah saya singgung di tulisan sebelumnya, ada satu oknum yang cukup temperamen dan gampang marah. Saya pernah nangis-nangis sepulang jaga karena dimarahi oleh beliau. Hehe. 

Secara garis besar kegiatan internsip di wahana Rumah Sakit terdiri dari jaga IGD, jaga ruangan/bangsal, laporan jaga, presentasi kasus. Ada satu kegiatan lagi yang rutin kami ikuti yang merupakan agenda rutin rumah sakit juga yaitu temu ilmiah. Kegiatan ini dilaksanakan setiap Rabu pagi, dimana dokter-dokter spesialis bergantian setiap minggunya memberikan materi yang dapat menyegarkan kembali ilmu-ilmu yang kita dapatkan di bangku perkuliahan dulu. 

Mari kita bahas satu persatu yaa. Jaga IGD terdiri dari 3 shift untuk senin-jumat. Shift pagi mulai jam 07.00-14.00, shift siang mulai jam 14.00-20.00 dan shift malam jam 20.00 hingga jam 07.00. Untuk sabtu dan minggu hanya terdiri dari 2 shift yaitu shift pagi jam 08.00-20.00 dan shift malam jam 20.00-08.00. Kita bebas menentukan jadwal shift seperti apa, yang penting tidak melebihi 40 jam seminggu dan dalam satu hari tidak direkomendasikan jaga lebih dari 1 shift. Satu bulan pertama kami lebih banyak mengamati saja. Setelah satu bulan barulah mulai ikut menganamnesa, melakukan pemeriksaan fisik hingga konsul ke dokter spesialis apabila pasien akan dirawat. Yang terpenting selama jaga IGD ini adalah apa yang kita lakukan harus sepengetahuan dokter jaga disana. Kok gitu? Karena semua dokumen dan persetujuan  masih memakai nama dokter jaga. 

Selama jaga kita diharuskan memakai pakaian yang rapi dan sopan, jika memakai rok, harus di bawah lutut. Jaga pagi dan siang biasanya kami memakai pakaian rapi dan sopan+jas dokter, lengkap dengan tanda pengenal dan nametag. Sedangkan untuk jaga malam dan weekend kami memakai baju jaga yang saat itu disepakati warna biru dongker, seperti warna baju jaga dokter jaga organik. 

Sedari awal kita sudah diberitahu oleh pendamping internsip bahwa 80% kasus yang datang ke IGD adalah false emergency seperti batuk-pilek, diare tanpa dehidrasi, dispepsia, dll. Untuk kasus emergency yang paling banyak ditemui adalah kasus-kasus jantung seperti ACS, aritmia, CHF, dll. Pasien yang datang rata-rata belasan orang dalam satu shift. Saat saya jaga paling banyak pernah 24 pasien satu shift weekend dan paling sedikit 3 pasien satu shift weekday.

Selanjutnya adalah jaga ruangan, jaga ruangan hanya senin-jumat jam 07.00-14.00 biasanya yang jaga ruangan adalah orang yang sama dengan orang yang jaga IGD siangnya. Jadi dia akan jaga ruangan pagi dan dilanjutkan jaga IGD siang harinya. Kita ditugaskan hanya di satu ruangan yaitu ruangan flamboyan atas yang merupakan bangsal penyakit dalam. Sehari-hari biasanya visit pasien dulu, kemudian input resep obat semua pasien yang sudah ditulis dokter spesialis di rekam medis ke e-resep. Selebihnya adalah menangani keluhan pasien dan konsul ke dokter spesialis apabila perlu. 

Untuk laporan jaga, dilaksanakan tiap pagi selesai jaga malam, kecuali hari sabtu dan minggu, dimana laporannya dirapel di pagi senin dan semua internsip wajib hadir. Paling tidak, yang jaga dari jumat-minggu malamnya hadir, sehingga ketika ditanya oleh dokter spesialis mengenai pasien dia bisa menjelaskan. Tiap hari ada jadwal dokter spesialis yang akan membimbing laporan jaga. Tanggung jawab yang jaga IGD malam salah satunya adalah ini, menghubungi dokter spelsialis untuk meminta kesediaannya membimbing laporan jaga dan memastikan teman-teman sesama dokter internsip datang.  

Terakhir, sesuai penugasan dari PIDI, paling tidak kita harus membuat 3 laporan kasus dan salah satunya dipresentasikan. Biasanya kasus yang akan dipresentasikan adalah kasus yang paling jarang, dan paling membingungkan sehingga ketika diskusi akan menjadi menarik. Kasus akan dipresentasikan di depan dokter spesialis, dokter pendamping isip, dokter umum, koas UPH dan pastinya teman-teman sesama dokter internsip.

Sebagai seseorang yang tidak suka jaga malam dan lebih suka hidup yang teratur, internsip di Rumah Sakit yang hanya 4 bulan terasa begitu lama. Meskipun dalam satu bulan jaga malam cuma berkisar 3-6 kali, bagi saya tetap terasa melelahkan. Hehe












Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.